PROSES PEMBUATAN KERTAS DI PABRIK INDUSTRI
3.1 Bahan
Baku
Bahan baku dalam proses pembuatan kertas di
pabrik ini adalah bubur kertas atau yang dikenal dengan istilah pulp. Umumnya
satu batang pohon menghasilkan 170-200 rim kertas.
Sedangkan bahan tambahan yang
digunakan dalam proses pembuatan kertas adalah bahan-bahan kimia yang berfungsi
sebagai pemutih, pemberi warna dan sebagainya. Yang termasuk dalam bahan
tambahan pembuatan kertas antara lain: air, bahan pewarna, bahan pencegah optis, bahan pengisi, perekat, batu kapur, sulfur dan senyawanya, natrium sulfat dan Natrium karbonat, peroksida natrium dan Hidrogen, khlor dan senyawanya, Natrium hidroksida.
3.2 Proses Pembuatan Pulp
Kayu diambil
dari hutan produksi kemudian dipotong-potong atau lebih dikenal dengan log. Log
disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah, dengan tujuan
untuk menggunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku.
Kayu
kemudian dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De Barker. Kayu dipotong menjadi ukuran
kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang
tidak sesuai diproses ulang. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan
serat kayu (bahan yang dilunakkan untuk membuat kertas) dengan lignin. Proses
pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical Pulping Process. Hasil dari
digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas
pada mesin kertas (Paper machine).
3.3 Proses
Pembuatan Kertas
Sebelum
masuk ke areal Paper machine, pulp
diolah dulu pada bagian Stock preparation,
bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti menambahkan pewarna untuk
kertas, menambahkan zat reaksi, menambahkan filler, dll. Bahan yang keluar dari
bagian ini disebut stock (campuran
pup, bahan kimia dan air). Dari Stock
preparation sebelum masuk ke headbox. Headbox berfungsi untuk membentuk
lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier
table. Fourdinier berfunsi untuk membuang air
yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut
dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20 %. Press part berfungsi
untuk membuang air dari web sehingga
kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagian pengering (dryer).
Cara kerja press
part ini sebagai berikut:
1. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar.
Satu roll bagian atas diberi tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi,
karena kerja dryer tidak terlalu
berat (air sudah terbuang 30%). Dryer berfungsi
untuk mengeringkan web sehingga kadar
airnya mencapai 6%.
2. Hasilnya digulung di pop reel sehingga terbentuk
gulungan kertas yang besar (paper roll).
Paper roll ini yang dipotong-potong
sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
Setiap
proses produksi kertas ini, memerlukan energi tertentu yang bisa menggunakan
bahan bakar seperi batu bara, gas dan minyak maupun menggunakan energi listrik.
Bahan bakar tersebut terutama digunakan untuk pembangkitan uap. Sedangakan alat
pengguna listrik yang utama di sektor ini adalah motor listrik. Teknologi
energi untuk industri pulp dan kertas terus dikembangkan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Disamping itu inovasi bidang
teknologi proses teru dikembangkan yang diharapkan dapat meminimalkan
penggunaan energi dan material dalam memproduksi pulp dan kertas (Annual,2012).
FUME KOLEKTOR (PENANGKAP ASAP)
Organisasi kesehatan internasional mengakui pentingnya
mencegah risiko kesehatan yang berhubungan dengan asap dan asap yang dihasilkan
selama pengelasan busur dan pemotongan panas. Di banyak negara,
peraturan eksposur pribadi yang ketat dan standar seperti OSHA, PEL atau
Ministry of labour yang sangat dipaksakan untuk meminimalkan paparan pekerja
untuk partikulat logam berbahaya yang dapat hadir dalam pengelasan asap. Ventilasi merupakan
langkah solusi utama untuk mengurangi karyawan paparan pengelasan asap. Karena pengelasan asap
adalah proses termal, partikulat yang ditangguhkan dalam ruang udara ambien. Ketika asap
membanggakan mendingin, partikel yang mengendap ke ruang kerja. Ini didasarkan pada
stasiun kerja dan dapat menyusup mesin dan elektronik menyebabkan kerusakan dan
menciptakan kebutuhan untuk pabrik industri, yang dapat menambah lapisan
pemeliharaan dan biaya overhead.
Gambar 1: Fume Kolektor
Fume kolektor merupakan komponen
keselamatan penting dalam berbagai macam proses seperti pengelasan, grinding,
mematri, pengamplasan, laser marking dan cutting, karet pengolahan dan plastik,
serta kecepatan tinggi mesin. Fume kolektor menyediakan koleksi yang efektif
dari kedua asap basah dan kering dan asap, membuat mereka penting tidak hanya
untuk keselamatan pekerja, tetapi juga untuk efisiensi pabrik yang optimal.
Fume
kolektor ini berfungsi untuk menyortir asap-asap yang telah dihasilkan dari hasil pembakaran dalam
pemrosesan pembuatan kertas agar udara di daerah industri kertas tersebut tidak
tercemar.
Cara
kerja Fume Kolektor ini yaitu asap yang di hasilkan dari pembakaran, akan
dihisap melalui fume collecting cover dan di melalui universal suction alrm gas
yang di masukkan tersebut akan di sortir/ di filter dengan Filter Cartridge,
asap yang telah di filter akan menjadi udara yang bersih akan di keluarkan
melalui fume drawer.
Gambar 2 : Fume Kolektor yang terpotong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar